KOMUNIKASI
PEMASARAN PERBANKAN SYARIAH
MAKALAH
MARKETING
COMUNICATION TOOLS II
DOSEN
PENGAMPU :
Handes,
M.I.,Com
DISUSUN
OLEH :
Defi
Andriani (11523044)
Kelas/Semester
: A.VI
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERIPONTIANAK
FAKULTAS
SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
JURUSAN
PERBANKAN SYARIAH
2018/2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh
Pujisyukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT atas segalarahmat-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Handes.M.I.,Com selaku dosen
pembimbing matakuliah Komunikasi Pemasaran Perbankan Syariah yang telah
membimbing kami.
Kami sangat berharap makalah ini
dapat memberika pengetahuan dan pemahaman bagi para pembaca mengenai materi
makalah kami tentang Komunikasi PEmasaran Pelayanan Prima. Dengan selesainya
makalah ini, kami sangat berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
penyusun dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Kami
berharap semog amakalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin YaRabbal ‘Alamin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Penyusun
Pontianak, 25 Mer 2018
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Latar belakang
1
B.
Rumusan Masalah
4
C.
Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
4
A.
Pengertian Marketing Communication Tols II 5
B.
Strategi Soft Selling7
C.
Soft Sell Promotion
9
D.
Strategi Soft Sell Promotion Komunikasi Pemasaran
10
E.
Strategi dalam Marketing Communication Tols II
12
BAB III
PENUTUP
23
A.
Kesimpulan
23
DAFTAR PUSTAKA
24
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pemasaran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem ekonomi di masyarakat
modern. Dewasa ini, pemasaran dengan menggunakan strategi promosi sudah
berkembang menjadi sistem komunikasi yang sangat penting tidak saja bagi
produsen barang dan jasa, tetapi juga bagi para konsumennya. Kemampuan dan
metode promosi dalam menyampaikan informasi kepada konsumen menjadikan hal
tersebut sebagai hal yang penting dan berpengaruh terhadap keberhasilan
pemasaran dan pembentukan brand suatu perusahaan. Beberapa perusahaan
sampai saat ini masih ada yang beranggapan bahwa promosi yang paling efektif
hanya dapat dilakukan dengan beriklan di media massa saja, anggapan tersebut
menyebabkan fungsi promosi perusahaan-perusahaan itu umumnya hanya didominasi
dengan beriklan di media massa. Padahal iklan bukanlah satu-satunya alat yang
dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan pemasaran. Selain iklan, ada
unsur-unsur lain yang turut dikendalikan secara bersama-sama untuk mencapai
suatu tujuan tertentu, yakni harga, distribusi, pengemasan, penampilan produk,
mutu, brand (merek).
Komunikasi pemasaran merupakan
proses manajemen dimana sebuah organisasi dapat berkomunikasi dengan
khalayaknya. Komunikasi pemasaran adalah proses manajemen suatu perusahan untuk
melakukan dialog kepada berbagai audisns perusahaan, dengan mengembangkan,
menyampaikan, dan mengevaluasi serangkaian pesan kepada kelompok stakeholder
yang teridentifikasi (Fill,c,1999:12)
Komunikasi pemasaran adalah proses
manajemen suatu perusahaan untuk mrlakukan dialog kepada berbagai audiens
perusahaan, menyampaikan, mengevaluasi serangkaian pesan kepada kelompok
stareholder yang teridentifiksi. Komunikasi pemasaran merupakan proses yang
dilakukan oleh pemasaran dalam mengkoordinasikan beberapa elemen promosi dn
kegiatan pemasaran lainnya sehingga terjalin komunikasi dengan konsumen
perusahaan (Belch,G E dan Belch,MA, 2004:16).
Dengan menggunakan marketing
communication tools yang tepat, perusahaan selaku komunikator dapat
memperkenalkan serta memasarkan barang atau jasanya kepada konsumen seols
selaku target marketnya. Oleh karena itu, perencanaan dan pemilihan marketing
communacion tools tersebut merupakan perantara komunikasi perusahaan dalam
memasaran dan mengenalkan barang atau jasa mereka. Marketing communication yang
bisa digunakan oleh pemasar diantaranya adalah advertising, sales promotion,
public relations, personal selling, interactive marketing, dan direct
marketing. Untuk mendukung masing-masing instrumen mencapai tujuan
komunikasi pemasaran harus benar-benar memikirkan pesan komunikasi dan media
komunikasi pemasaran untuk menyampaikan pesan tersebut.
Dalam Marketing
Communication Tols II terdapat empat cara pemasaran yang diterapkan yaitu Adventising,
Public Relation, Experientia Marketing, dan Viral Marketing.
Adventising (Periklanan) merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak
digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Periklanan (Advertising)
adalah bentuk komunikasi melalui iklan, secara sederhana iklan adalah pesan
yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu
media. Tujuan utama periklanan pada umumnya untuk
berkomunikasi. Periklanan adalah suatu bentuk komunikasi massa dan harus
dibayar untuk menarik kesadaran, menanamkan informasi, mengembangkan sikap atau
mengharapkan adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan.
Public Relation atau humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara
terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat
baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.Definisi Public Relations dapat dikatakan suatu profesi yang
menghubungkan antara lembaga atau organisasi dengan publiknya yang ikut
menentukan kelangsungan hidup lembaga tersebut. Karena itu PR berfungsi
menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen, memberikan pengertian,
menumbuhkan motivasi dan partisipasi. PR pada dasarnya menciptakan kerjasama
berdasarkan hubungan baik dengan publik. Dalam PR dibedakan dua macam publik
yang menjadi sasaran yakni publik internal dan eksternal. Tujuan Public
Relation Komunikasi menjadi bagian penting dalam menentukan keberhasilan sebuah
perusahaan. Komunikasi digunakan untuk menjalin hubungan dengan seluruh publik
perusahaan, baik yang berada di dalam maupun yang berada di luar. Dimana peran
komunikasi biasanya dilakukan oleh public relations atau humas perusahaan.
Meskipun pada praktiknya masih ditemui banyaknya keragaman antara humas pada
setiap perusahaan.
Experientia Marketing Experiential
Marketing berasal dari dua kata yaitu Experiential dan Marketing. Sedangkan
Experiential sendiri berasal dari kata experience yang berarti sebuah
pengalaman. Definisi experience menurut Schmitt (1999, p.60): “Experiences
are private events that occur in response to some stimulation (e.g. as provided
by marketing efforts before and after purchase)” yang berarti pengalaman
merupakan peristiwa-peristiwa pribadi yang terjadi dikarenakan adanya stimulus
tertentu (misalnya yang diberikan oleh pihak pemasar sebelum dan sesudah
pembelian barang atau jasa).
Viral Marketing, Porter
dan Golan (2006) memberikan definisi awal tentang viral marketing yaitu
komunikasi peer-to-peer (antar konsumen) yang tidak berbayar atas konten
provokatif yang diperoleh dari sponsor tertentu menggunakan internet untuk
mempengaruhi audience agar menyebarkan pesan kepada orang lain. Porter
dan Golan (2006) mengenalkan bahwa viral marketing biasanya diperoleh
dari daftar e-mail konsumen loyal atau situs perusahaan.Situs Jejaring
Sosial seperti Facebook memungkinkan konsumen sasaran menjadi pengirim pesan
dengan mengirimkan advertising kepada teman, menghubungkan teman kepada advertiser
secara eksplisit, atau berkomentar pada iklan (Chu, 2011). Fasilitas dalam
Facebook seperti group juga menjadi media pendukung viral marketing.
Dengan Facebook group dapat memungkinkan advertiser mengirim pesan inbox
kepada anggota group. Ketika anggota group mengirim ulang viral advertising kepada
teman lain, mereka seolah-olah menjadi endorser dalam merk produk yang
diiklankan di Facebook dan meningkatkan keinginan teman lain untuk melihat
iklan tersebut.
B.
Rumusan Masalah
1.
Pengertian Marketing Communication Tols II
2.
Strategi Soft Selling
3.
Soft Sell Promotion
4.
Strategi Soft Sell Promotion Komunikasi Pemasaran
5.
Strategi dalam Marketing Communication Tols II
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui apa itu Marketing Communication Tols II
2.
Untuk mengetahui seperti apa Strategi Soft Sellin
3.
Untuk menetahui Soft Sell Promotion
4.
Untuk mengetahui Strategi Soft Sell Promotion Komunikasi Pemasaran
5.
Untuk mengetahui Strategi dalam Marketing Communication Tols II
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Marketing Communication Tols II
Komunikasi pemasaran
merupakan proses manajemen dimana sebuah organisasi dapat berkomunikasi dengan
khalayaknya. Komunikasi pemasaran adalah proses manajemen suatu perusahan untuk
melakukan dialog kepada berbagai audisns perusahaan, dengan mengembangkan,
menyampaikan, dan mengevaluasi serangkaian pesan kepada kelompok stakeholder
yang teridentifikasi (Fill,c,1999:12)
Komunikasi pemasaran adalah proses manajemen suatu perusahaan untuk
mrlakukan dialog kepada berbagai audiens perusahaan, menyampaikan, mengevaluasi
serangkaian pesan kepada kelompok stareholder yang teridentifiksi. Komunikasi
pemasaran merupakan proses yang dilakukan oleh pemasaran dalam mengkoordinasikan
beberapa elemen promosi dn kegiatan pemasaran lainnya sehingga terjalin
komunikasi dengan konsumen perusahaan (Belch,G E dan Belch,MA, 2004:16).
Dengan menggunakan marketing communication tools yang tepat,
perusahaan selaku komunikator dapat memperkenalkan serta memasarkan barang atau
jasanya kepada konsumen seols selaku target marketnya. Oleh karena itu,
perencanaan dan pemilihan marketing communacion tools tersebut merupakan
perantara komunikasi perusahaan dalam memasaran dan mengenalkan barang atau
jasa mereka. Marketing communication yang bisa digunakan oleh pemasar
diantaranya adalah advertising, sales promotion, public relations, personal
selling, interactive marketing, dan direct marketing. Untuk
mendukung masing-masing instrumen mencapai tujuan komunikasi pemasaran harus
benar-benar memikirkan pesan komunikasi dan media komunikasi pemasaran untuk
menyampaikan pesan tersebut.
Menerapkan
pemasaran berbasis misi untuk mendongkrak nilai tambah. Misi perusahaan
diwujudkan dengan program pemasaran dan kehumasan simpatik. Ada empat cara:
aktivitas terfokus, program yang relevan dengan bidang usaha perusahaan,
dirancang untuk jangka panjang dan bersifat persuasif. Seorang praktisi
periklanan dari Amerika, Tom Brannan menyatakan ukuran untuk dapat dikatakan
memiliki komunikasi terpadu (integrated) secara penuh apabila kita sudah
mengidentifikasi satu per satu pesan inti yang mengarahkan pada suatu ide
kreatif besar dan dapat pula diimplementasikan pada segala bidang yang kita
tekuni. Integrasi dapat dikatakan berhasil apabila model komunikasi dengan
membangun citra melalui pesan inti yang sama pada berbagai media komunikasi
dapat dengan mudah dimengerti kapanpun kita melihat dan mendengarnya
(Brannan,Tom, 2004:1).
Dalam
kerangka umum IMC terdapat beberapa elemen yang dijadikan perangkat (tools),
yakni: periklanan, promosi penjualan, penjualan personal, pemasaran langsung,
humas. Elemen-elemen tersebut dipadukan dalam suatu tahapan strategi kreatif
yang ditujukan untuk menyampaikan suatu pesan yang sama sehingga pesan yang
disampaikan kepada konsumen dapat dilakukan dengan baik dan efektif. Adapun
elemen-elemen tersebut adalah sebagai berikut:
1.)
Adversiting
( iklan )
2.)
Sales Promotion ( promosi
penjualan )
3.)
Personal
Selling
4.)
Public
Relations
5.)
Direct
Marketing
B.
Strategi Soft Selling
1.) Grand Strategy, Strategy dan Tactics
Carl
Botan (1992) mengungkapkan bahwa dalam dunia Public Relations sebuah strategi
terdiri dari tiga konsep yaitu Grand Strategy, Strategy dan Tactics. Grand
Strategy merupakan konsep utama yang menjadi dasar terbentuknya Strategy. Strategy, membahas tentang level kampanye
pembuatan keputusan, termasuk mengatur sumber daya dan argumen untuk
melaksanakan Grand Strategy yang telah ditetapkan, sehingga strategi yang
dilakukan oleh perusahaan selalu dibatasi oleh Grand Strategy. Tactics, tahap ini berbicara tentang
aktivitas spesifik yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan dari strategi
yang sudah diterapkan dalam aktivitas yang dilakukan atau aspek teknis Public
Relations.
2.) Strategi
Marketing Communication
Dalam
bukunya Marketing Communication (2005.331) Chris Fill menguraikan tentang
Strategi Marketing Communication dalam tiga proses yang terkait dalam 3PS
Strategi Marketing Communication sebagai berikut :
a.)
Pull
Strategies - To Influence end-user customer
Tahap ini
merupakan proses penyampaian pesan dari perusahaan yang diarahkan langsung pada
end-user customer atau target konsumen akhir. Hal tersebut bertujuan untuk
menghasilkan peningkatan tingkat kesadaran, mengubah atau memperkuat sikap
customer, mengurangi resiko yang timbul, mendorong keterlibatan, dan memicu
motivasi dalam kelompok-kelompok sasaran. Untuk menjalankan Pull Strategies,
dapat menggunakan pendekatan tradisional melalui pengiriman pesan dalam iklan
media massa yang juga didukung oleh proses komunikasi dalam bentuk bellow the
line.
b.)
Push
Strategies - To influence marketing channel buyers
Push
Strategy atau Strategi komunikasi pendorong ini berbicara tentang penyajian
informasi yang diberikan oleh perusahaan untuk mendukung proses transaksi
penjualan dan pembelian konsumennya .
c.)
Profile
Strategies - To influence a range of stakeholders
Strategi
ini menganggap sejauh mana perusahaan membutuhkan komunikasi dengan pelanggan
(pull strategies) dan perantara saluran perdagangan (push strategies).
Komunikasi digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan pemangku kepentingan dan
tujuan promosi perusahaan organisasi dikembangkan melalui apa yang disebut
sebagai strategi profil, dengan tujuan utama yaitu Corporate Branding.
3.) Brand
Brand
merupakan kombinasi dari nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi suatu
produk atau perusahaan agar membedakan mereka dari para kompetitor. Brand
dikatakan lebih dari sekedar sebuah
produk karena sebuah brand memiliki dimensi yang membedakannya dengan
produk lain yang dirancang sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan sama
sehingga ada nilai lebih tersendiri yang akan diperoleh konsumen ketika mereka
memilihnya. (Keller,2003:2).
Menurut
American Marketing Communication (AMA), brand adalah nama, istilah, tanda,
simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasikannya dari barang atau jasa pesaing. Namun brand bukanlah
sekedar nama, istilah, tanda ataupun simbol saja, lebih dari itu brand
merupakan sebuah ‘janji’ perusahaan yang secara konsisten memberikan gambaran,
semangat, dan pelayanan pada konsumen. The American Marketing Associations
mendifinisikan brand sebagai “a name, sign or symbol used to identify items
orservices of the seller and to differentiate them from goods of competitors.”
(Kotler,Philip dan Kevin Lane
Keller,2006: 6).
C.
Soft Sell Promotion
Soft-selling adalah strategi
pemasaran yang berupa penyampaian pesan yang sifatnya emosional. Strategi ini
berupaya menciptakan respon yang didasarkan pada perilaku, mood, impian,
perasaan dan daya tarik emosional. Soft-selling tidak langsung berdampak pada
penjualan. Dalam praktik, soft-selling ini direpresentasikan dalam bentuk,
Misal advertising/advertorial.Contoh : Seluruh iklan TV, tujuannya adalah
mengenalkan dan mengingatkan konsumen akan produk atau merek tertentu. Iklan TV
memang tidak langsung berdampak penjualan, namun pesan yang disampaikan
diharapkan dapat menyentuh emosional pemirsa yang pada gilirannya akan berdampak
pada pembelian (penjualan di sisi perusahaan).
Advertorial
sering kita jumpai di beberapa media TV, seperti tayangan tentang kegiatan dan
keberhasilan Usaha Kecil Menengah yang buntut-buntutnya menyampaikan bahwa UKM
yang bersangkutan mendapat permodalan dari Bank tertentu. Juga cerita artis
yang menderita sembelit atau kegemukan atau masuk angin, namun buntut-buntutnya
acting minum obat-obatan dengan merek tertentu.
Prinsip
dari soft selling adalah mempromosikan produk kita secara halus, tidak
menyampaikan promosi secara langsung, dan tujuan dari soft selling adalah
membangun hubungan yang nyaman dengan calon konsumen, syukur-syukur di lain
kesempatan calon konsumen bisa menjadi konsumen kita. (Dikutip dari:
JokoSusilo.com).Ada beragam cara soft selling di internet, beberapa diantaranya
sebagai berikut :
1.) Melalui
blog, yakni dengan membuat berbagai artikel yang menyentuh hati/menginspirasi
orang lain, lalu di akhir artikel diselipkan sedikit promosi tentang produk
yang kita jual.
2.) Melalui
Twitter. Contohnya saya pernah melihat salah satu akun Twitter penerbit, yakni
@BentangPustaka mempromosikan bukunya dengan cara membuat twit. Buku yang
dipromosikan oleh akun Twitter tadi adalah buku berjudul Ngaku Gaul Kok Galau.
Nah dalam mempromosikan buku tadi, @BentangPustaka memberikan beberapa twit
tentang cara-cara terhindar dari galau. Di akhir twit yang dibuat
@BentangPustaka akhirnya menyarankan followers-nya untuk langsung membaca buku
Ngaku Gaul Kok Galau.
D.
Strategi Soft Sell Promotion Komunikasi Pemasaran
Strategi
pemasaran soft selling pada dasarnya adalah proses berjualan yang tidak
terlihat berjualan secara langsung. Cara yang digunakan oleh strategi ini
sangat halus dan jauh dari kata-kata provokatif, sehingga memberikan sugesti
secara bertahap dengan menanamkan rasa simpati dan suka antara pembeli dan
website penjual. Keuntungan menggunakan strategi soft selling dibandingkan
dengan hard selling adalah dapat menumbuhkan kepercayaan konsumen terhadap
penjual, produk, dan dapat membangun transaksi jangka panjang. Strategi soft
selling atau populer dengan teknik branding ini bertujuan untuk mendapatkan
loyalitas konsumen terhadap produk yang ingin dijual.
Ciri-ciri
strategi pemasaran soft selling adalah tidak ada kata-kata ajakan yang
persuasif untuk membeli produk, melainkan berisi pesan-pesan yang edukatif.
Informasi terkait produk juga disampaikan lebih detail, seperti apa manfaat
menggunakan produk, bagaimana produk tersebut dibuat, apa yang melatarbelakangi
pembuatannya, dan keunggulan produk tersebut dibanding produk lain. Lebih jauh
lagi, strategi ini juga membentuk bonding antara penjual dan pembeli. Melalui
informasi dan sapaan dari penjual, penjual berusaha membangun imej positif di
mata konsumen.
Strategi
soft selling lebih sering dijumpai di website, blog, atau media sosial seperti
Facebook. Media ini menjadi sarana yang tepat bagi strategi soft selling karena
penjual dapat menampilkan banyak artikel. Artikel-artikel berupa review produk
bisa ditampilkan tanpa batasan waktu dan biaya dengan jangkauan target pasar
yang luas.
Lalu,
bagaimana caranya mengaplikasikan strategi soft selling pada website Anda?
Sebelum menawarkan suatu produk, kita harus paham dahulu apa saja kebutuhan
calon pembeli. Kita pelajari apa saja masalah calon pembeli dan kita bantu
menyelesaikannya. Caranya adalah dengan memberikan edukasi. Misalnya, ada calon
pembeli yang punya masalah dalam pengelolaan keuangan, maka kita berikan
pengetahuan tentang pendidikan finansial. Setelah calon pembeli mendapat
edukasi, barulah kita tawarkan produk keuangan yang kita jual.
Selain
artikel edukasi terkait produk yang kita jual, kita bisa juga mengisi website
dengan artikel tips/tutorial dengan tema-tema tertentu. Jika kita menggunakan
website, maka kita akan terikat dengan jangkauan view. Semakin banyak orang
melihat website kita maka semakin besar peluang website kita berada di halaman
depan mesin pencari. Jika website Anda tetap bertahan di halaman pertama mesin
pencari untuk beberapa kata kunci, maka Anda akan mendapatkan target pasar yang
lebih luas.
Adapun
bagian yang terdapat dalam Marketing
Communication Tols II yaitu :
1.
Advertising
Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak
digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Periklanan (Advertising)
adalah bentuk komunikasi melalui iklan, secara sederhana iklan adalah pesan
yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu
media.
a.)
Tujuan
Periklanan
Tujuan
utama periklanan pada umumnya untuk berkomunikasi. Periklanan adalah suatu
bentuk komunikasi massa dan harus dibayar untuk menarik kesadaran, menanamkan
informasi, mengembangkan sikap atau mengharapkan adanya suatu tindakan yang
menguntungkan bagi pengiklan (Kasali,Rhenald, 1992:51). Seperti yang
dikemukakan oleh Kottler, secara garis besar iklan dapatdikategorikan menjadi
empat kategori sesuai dengan tujuan spesifik iklan tersebut dikomunikasikan,
yaitu:
1.) Iklan Informatif
Dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan untuk
produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada. Diadakan secara besar-besaran
pada tahap awal suatu jenis produk, tujuannya adalah untuk membentuk permintaan
pertama.
2.) Iklan Persuasif
Dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan, dan
pembelian suatu produk atau jasa. Penting untuk dilakukan dalam tahap
persaingan, tujuannya adalah membentuk permintaan selektif atas suatu merek
tertentu.
3.) Iklan Pengingat
Dimaksudkan untuk merangsang pembelian produk dan jasa kembali
untuk produk yang sudah mapan, tujuannya adalah untuk mengingatkan kembali
konsumen terhadap produk yang sudah dikenal dan meyakinkan konsumen bahwa
mereka telah melakukan pembelian yang tepat terhadap produk tersebut.
4.)
Iklan Penguatan
Dimaksudkan
untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang
tepat.
Apapun jenis dari periklanan maka tujuan akhirnya adalah sama yaitu
untuk membantu penjualan suatu barang atau jasa dengan jalan si pengusaha atau
si pemasang iklan menyampaikan pesan pesan dan mengadakan suatu komunikasi
dengan para konsumen melalui iklan. Adapun tujuan periklanan secara langsung
adalah mengadakan atau memperluas pasaran barang atau jasa.
b.)
Pengaruh Periklanan
Dilihat dari fungsi dan tujuan iklan di atas, terdapat persamaan
yaitu melakukan promosi terhadap produk sehingga konsumen terpengaruh untuk
membeli atau menggunakan produk yang diiklankan. Selain itu dengan menggunakan
media iklan, juga dapat memberikan informasi kepada konsumen mengenai produk
yang dipasarkan. Hal yang biasa dilakukan dalam menghadapi situasi persaingan
yang ketat, maka pelaku usaha berusaha untuk menguasai pasar yang ada. Oleh
sebab itu, diperlukan periklanan untuk meningkatkan penjualan dari produk yang
ada, agar lebih dikenal dan digemari oleh konsumen dan iklan digunakan sebagai
alat untuk menghasilkan keuntungan yang besar. Pemasaran (marketing) sebenarnya
lebih sekedar mendistribusikan barang dari para pelaku usaha selaku produsen kepada
konsumen.
Pemasaran sesungguhnya meliputi semua tahapan, yaitu mulai dari
penciptaan produk hingga sampai pelayanan purna jual setelah transaksi
penjualan itu sendiri terjadi. Salah satu tahapan dalam pemasaran tersebut
adalah periklanan. Tahapan-tahapan tersebut merupakan mata rantai yang saling
berhubungan dan jalinannya akan terputus jika salah satu mata rantai tersebut
lemah. Dengan demikian, periklanan merupakan tahapan yang sangat penting, sama
pentingnya dengan mata rantai yang lain dari proses pemasaran.
c.)
Strategi Pemasaran
Strategi memegang peranan vital dalam penentuan keberhasilan iklan.
Strategi merupakan dasar membangun merek, strategi menjaga agar periklanan dan
elemen pemasaran berada dalam jalur yang tepat serta membangun kepribadian merek
dengan jelas dan konsisten. Strategi mewakili jiwa sebuah merek dan menjadi
elemen penting untuk keberhasilan.
Periklanan (advertising) merupakan salah satu bentuk/model
komunikasi pemasaran yang paling popular dan paling banyak dipergunakan oleh
berbagai perusahaan, karena periklanan memiliki banyak pilihan media
(elektronik dan non elektronik), banyak variasi dan banyak sasaran.
Tujuan dari strategi adalah usaha untuk menciptakan iklan yang
efektif, oleh karena itu selain rumusan pertanyaan 5W + 1H maka pengetahuan
yang cukup tentang produk, persaingan pasar atau kompetitor dan analisis
mendalam tentang konsumen merupakan kunci pokok yang harus diketahui oleh
pemasar sebelum merumuskan sebuah strategi. Tujuan dari strategi adalah usaha
untuk menciptakan iklan yang efektif, oleh karena itu selain rumusan pertanyaan
5W + 1H maka pengetahuan yang cukup tentang produk, persaingan pasar atau
kompetitor dan analisis mendalam tentang konsumen merupakan kunci pokok yang
harus diketahui oleh pemasar sebelum merumuskan sebuah strategi.
d.)
Penetapan Strategi Pesan
Dalam Teori Ilmu Komunikasi, kepenerimaan komunikan akan pesan yang
disampaikan oleh komunikator menjadi dasar penilaian akan keberhasilan suatu
proses komunikasi. Jadi penetapan strategi pesan periklanan merupakan suatu
keputusan strategis yang mampu menjamin sukses atau gagalnya suatu iklan. Hal
pertama yang harus dilihat dalam iklan adalah keuntungan kunci konsumen atau
ide inti sebagai jantung strategi pesan iklan. Kampanye iklan yang efektif
sangat berperan besar dalam pencapaian pangsa pikiran (mind share) dan pangsa
pasar (market share). Kampanye iklan yang efektif merupakan kampanye periklanan
yang didasarkan pada satu tema besar saja. Tema besar ini dikenal sebagai what
to say-nya sebuah iklan atau inti dari pesan yang ingin dikomunikasikan kepada
audiens.
e.)
Fektivitas
Periklanan
Pada saat ini, pengertian efektif sering diidentikkan dengan tepat
guna. Suatu iklan dapat dikatakan efektif, apabila tujuan dari periklanan
tersebut dapat tercapai atau terlaksana.
Agar berguna bagi perusahaan dalam pelaksanaan fungsi-fungsi
pemasaran, maka suatu periklanan harus fleksibel, stabil, berkesinambungan dan
sederhana serta mudah untuk dipahami. Hal ini memerlukan analisis, peramalan
dan pengembangan usaha periklanan dengan mempertimbangkan segala sesuatu
pembuatan iklan sebagai proses yang berkesinambungan. Kegiatan iklan harus
dievaluasi untuk mengetahui apakah jelas, mudah dipahami, dan akurat dan tepat
pada sasarannya. Berbagai keputusan dan kegiatan perusahaan hanya efektif bila
didasarkan atas informasi yang tepat. Periklanan juga perlu memperhatikan
prinsip- prinsip kelengkapan (comprehensiveness), kepaduan (unity) dan
konsistensi. Efektivitas biaya menyangkut masalah waktu, usaha dan aliran emosional
dari pencapaian iklan tersebut.
2.
Public
Relations
Public
Relations atau humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara
terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat
baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.
Definisi Public Relations dapat dikatakan suatu profesi yang
menghubungkan antara lembaga atau organisasi dengan publiknya yang ikut
menentukan kelangsungan hidup lembaga tersebut. Karena itu PR berfungsi
menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen, memberikan pengertian,
menumbuhkan motivasi dan partisipasi. PR pada dasarnya menciptakan kerjasama
berdasarkan hubungan baik dengan publik. Dalam PR dibedakan dua macam publik
yang menjadi sasaran yakni publik internal dan eksternal.
a.)
Tujuan Public
Relations
Komunikasi menjadi bagian penting dalam menentukan keberhasilan
sebuah perusahaan. Komunikasi digunakan untuk menjalin hubungan dengan seluruh
publik perusahaan, baik yang berada di dalam maupun yang berada di luar. Dimana
peran komunikasi biasanya dilakukan oleh public relations atau humas
perusahaan. Meskipun pada praktiknya masih ditemui banyaknya keragaman antara
humas pada setiap perusahaan.
Tujuan lain dari kegiatan PR adalah memenangkan citra positif perusahaan.
Citra publik tentang suatu organisasi dipengaruhui oleh seberapa besar
pemahamannya terhadap organisasi tersebut. Pemahaman yang berasal dari
informasi yang tidak lengkap akan menghasilkan citra yang tidak sempurna pula.
Menjadi tantangan bagi seorang PR untuk bisa memberikan informasi yang
selengkap mungkin tentang organisasinya melalui kegiatan komunikasi. Informasi
yang disampaikan kepada publik adalah informasi yang disesuiakan dengan
kebutuhan publik yang berbeda-beda, yang tentu saja menyebabkan kebutuhan
mereka akan informasi pun berbeda-beda.
b.)
Tugas dan
Kegiatan Public Relations
Pada dasarnya lingkup tugas dan fungsi PR dalam aktivitas manajemen
atau organisasi perusahaan akan berhadapan dengan dua situasi yang berbeda,
bahkan bertentangan. Yang pertama adalah kegiatan PR dalam situasi perusahaan
“normal”. Kemudian yang kedua adalah saat berhadapan dengan masalah crucial
point (krisis). Dalam situasi perusahaan normal fungsi dan tugas PR sebenarnya
sudah tidak asing lagi bagi masyarakat maupun praktisi PR, yaitu untuk
menggiring persepsi atau opini public terhadap perusahaan yang diwakilinya
untuk memperoleh identitas dan citra perusahaan (corporate identity and good
image) yang baik. Sebaliknya, dalam situasi dan kondisi krisis manajemen, perusahaan
akan berhadapan dengan sorotan yang bernada negative dari masyarakat, ditambah
lagi dengan tekanan “liputan” dari pihak pers atau wartawan yang menampilkan
atau menyoroti berita-berita sensasional dari perusahaan yang bersangkutan,
yang tidak lagi menampilkan “fakta” dan data yang actual serta objektif tetapi
menampilkan “pendapat” secara subjektif.
unsur-unsur utama public relation antara lain:
1.) Fungsi manajemen yang melekat menggunakan penelitian dan
perencanaan yang mengikuti standar-standar etis.
2) Suatu proses yang mencakup hubungan timbal balik antara
organisasi dan publiknya.
3) Analisis dan evaluasi melalui penelitian lapangan terhadap
sikap, opini dan kecenderungan sosial, serta mengkomunikasikannya kepada pihak
manajemen/pimpinan.
4) Konseling manajemen agar dapat dipastikan bahwa kebijaksanaan,
tata cara kegiatan dapat dipertanggung jawabkan secara sosial dalam konteks
demi kepentingan bersama bagi kedua belah pihak.
5) Pelaksanaan atau menindak lanjuti program aktivitas yang terencana,
mengkomunikasikan, dan mengevaluasi.
6) Perencanaan dengan I’tikat yang baik, saling pengertian dan
penerimaan dari pihak publiknya (internal dan eksternal) sebagai hasil akhir
dari aktivitas Public Relations.
Dukungan Public Relations mencakup hal-hal sebagai berikut:
1.) Membangun gairah pasar sebelum kemunculan iklan.
2) Mengarahkan program komunikasi ketika tidak ada iklan
3) Membuat berita iklan ketika tidak ada berita produk
4) Membawa iklan pada kehidupan
5) Memperpanjang program promosi
6) Membangun hubungan pribadi dengan pelanggan
7) Mempengaruhi para pemberi pengaruh
8) Mengkomunikasikan manfaat produk baru
9) Memperlihatkan tanggung jawab sosial dan membangun kepercayaan
konsumen (menghubungkan perusahaan dengan dan merek-mereknya dengan penyebab
dan kepedulian konsumena), dan
10) Mempertahankan produk yang berisiko (menanggapi kritik dan
pernyataan keliru).
3.
Experiential Marketing
Experiential
Marketing berasal dari dua kata yaitu Experiential dan Marketing. Sedangkan
Experiential sendiri berasal dari kata experience yang berarti sebuah
pengalaman. Definisi experience menurut Schmitt (1999, p.60): “Experiences
are private events that occur in response to some stimulation (e.g. as provided
by marketing efforts before and after purchase)” yang berarti pengalaman
merupakan peristiwa-peristiwa pribadi yang terjadi dikarenakan adanya stimulus
tertentu (misalnya yang diberikan oleh pihak pemasar sebelum dan sesudah
pembelian barang atau jasa).
Menurut
Pine II dan Gilmore (1999, p.12) berpendapat bahwa “Experience are event
that engage individuals in a personal way” yang berarti pengalaman adalah
suatu kejadian yang terjadi dan mengikat pada setiap individu secara personal.
Sedangkan pengertian marketing menurut Evans and Berman (1992, p.8): “Marketing
is the anticipation, management and satisfaction of demand through the
exchange process”, artinya bahwa marketing adalah suatu aktivitas untuk
melakukan antisipasi, pengelolaan dan pencapaian kepuasan konsumen melalui
proses pertukaran.
a.) Karakteristik
Experiential Marketing
1.) Fokus pada pengalaman konsumen
Suatu
pengalaman terjadi sebagai pertemuan, menjalani atau melewati situasi tertentu
yang memberikan nilai-nilai indrawi, emosional, kognitif, perilaku dan
relasional yang menggantikan nilai-nilai fungsional. Dengan adanya pengalaman
tersebut dapat menghubungkan badan usaha beserta produknya dengan gaya hidup
konsumen yang mendorong terjadinya pembelian pribadi dan dalam lingkup
usahanya.
2.) Menguji situasi konsumen
Berdasarkan
pengalaman yang telah ada konsumen tidak hanya menginginkan suatu produk
dilihat dari keseluruhan situasi pada saat mengkonsumsi produk tersebut tetapi
juga dari pengalaman yang didapatkan pada saat mengkonsumsi produk tersebut.
3.) Mengenali aspek rasional dan emosional sebagai
pemicu dari konsumsi
Dalam
Experiential Marketing, konsumen bukan hanya dilihat dari sisi rasional saja
melainkan juga dari sisi emosionalnya. Jangan memperlakukan konsumen hanya
sebagai pembuat keputusan yang rasional tetapi konsumen lebih menginginkan
untuk dihibur, dirangsang serta dipengaruhi secara emosional dan ditantang
secara kreatif.
4.) Metode
dan perangkat bersifat elektik
Metode
dan perangkat untuk mengukur pengalaman seseorang lebih bersifat elektik.
Maksudnya lebih bergantung pada objek yang akan diukur atau lebih mengacu pada
setiap situasi yang terjadi daripada menggunakan suatu standar yang sama. Pada
Experiential Marketing, merek bukan hanya sebagai pengenal badan usaha saja,
melainkan lebih sebagai pemberi pengalaman positif pada konsumen sehingga dapat
menimbulkan loyalitas pada konsumen terhadap badan usaha dan merek tersebut.
b.) Manfaat
Experiential Marketing
Fokus
utama dari suatu Experiential Marketing adalah pada tanggapan panca indra,
pengaruh, tindakan serta hubungan. Oleh karena itu suatu badan usaha harus
dapat menciptakan experientiall brands yang dihubungkan dengan kehidupan nyata
dari konsumen. Dan Experiential Marketing dapat dimanfaatkan secara efektif
apabila diterapkan pada beberapa situasi tertentu. Ada beberapa manfaat yang
dapat diterima dan dirasakan suatu badan usaha menurut pandangan Schmitt (1999,
p.34) apabila menerapkan Experiential Marketing antara lain:
1.) to turn
araund a declining brand
2.) to be
differentiate a product from competition
3.) to create
image and identity for a corporation
4.) to
promote innovation
5.) to induce trial, purchase and the most
important, loyal consumption. yang kurang lebih memiliki arti
6.) untuk
membangkitkan kembali merek yang sedang merosot
7.) untuk membedakan satu produk dengan produk
pesaing
8.) untuk menciptakan citra dan identitas sebuah
perusahaan
9.) untuk mempromosikan inovasi
10.) untuk
membujuk percobaan, pembelian dan loyalitas konsumen.
4.
Viral Mrketing
Dalam
pemanfaatan internet sebagai media iklan, sekarang ini telah mengalami evolusi.
Salah satu evolusi dalam internet advertising dalam lima tahun terakhir
adalah pemanfaatan Situs Jejaring Sosial sebagai bagian dari promotional mix
(Mangoed dan Faulds, 2009). Ide penggunaan Situs Jejaring Sosial seperti
Youtube, Facebook, Twitter untuk penyebaran informasi produk dikaitkan dengan
kemampuan situs ini untuk memfasilitasi electronic Word of Mouth (eWOM)
atau viral marketing diantara konsumen.
Porter
dan Golan (2006) memberikan definisi awal tentang viral marketing yaitu
komunikasi peer-to-peer (antar konsumen) yang tidak berbayar atas konten
provokatif yang diperoleh dari sponsor tertentu menggunakan internet untuk
mempengaruhi audience agar menyebarkan pesan kepada orang lain. Porter
dan Golan (2006) mengenalkan bahwa viral marketing biasanya diperoleh
dari daftar e-mail konsumen loyal atau situs perusahaan.Situs Jejaring
Sosial seperti Facebook memungkinkan konsumen sasaran menjadi pengirim pesan
dengan mengirimkan advertising kepada teman, menghubungkan teman kepada advertiser
secara eksplisit, atau berkomentar pada iklan (Chu, 2011). Fasilitas dalam
Facebook seperti group juga menjadi media pendukung viral marketing.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi
pemasaran merupakan proses manajemen dimana sebuah organisasi dapat
berkomunikasi dengan khalayaknya. Komunikasi pemasaran adalah proses manajemen
suatu perusahan untuk melakukan dialog kepada berbagai audisns perusahaan,
dengan mengembangkan, menyampaikan, dan mengevaluasi serangkaian pesan kepada
kelompok stakeholder yang teridentifikasi.
Dalam Marketing Communication Tols II terdapat empat cara pemasaran
yang diterapkan yaitu Adventising, Public Relation, Experientia Marketing, dan
Viral Marketing.
Advertising atau periklanan
adalah alat yang digunakan dalam kegiatan PR, termasuk diantaranya pembelian
ruang/tempat dan waktu pada surat kabar, majalah, radio, televise, dan internet
untuk menyampaikan informasi produk kepada target audiences. Baik advertising
maupun Public Relations sama-sama digunakan sebagai alat dalam komunikasi pemasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Handes : Komunikasi Pemasaran
Jurnal komunikasi pemasaran: Endang hariningsih,
2013 . internet advertising sebagai media komunikasi pemasaran
interaktif akademi manajemen administrasi (ama) “ypk” Yogyakarta Rhenald kasali. 1992. Manajemen
Periklanan. Jakarta : PT Pustaka Utama Grafiti
Danesi, Marcel. 2012. Pesan
tanda, dan makna: buku teks dasar mengenai semiotika dan teori komunikasi. Yogyakarta:
Jalasutra
Phillip kotler dan Kevin Lane
Keller. 2006. Management Pemasaran. Jilid 1, Edisi Kedua Belas. Jakarta:
Penerbit Indeks
Fill, C. 1999. Marketing
Communications: Contexts, Contents, and Strategies. Herthfordshire:
Prentice Hall
Belch, G.E. & Belch, M.A. 2004. Advertising
and Promotion: And Integrated Marketing Communication
Tidak ada komentar:
Posting Komentar